Jakarta, Rakyatbicara.co.id – Pada awalnya ada seorang bapak mengeluhkan anaknya tidak dapat mengambil ijazah karena masih adanya tunggakan yang harus di bayarkan.
Sihite orang tua dari yosua hanya berkerja sebagai pemungutan ban, mulai dari bengkel ke bengkel untuk mencari ban bekas yang nanti akan di jual kembali.
Sehari- hari Bapak Sihite hanya mengandalkan dari ban bekas untuk di kumpulkan dan di jual murah, sedangkan Boru Sihombing (istri dari bapak Sihite) hanya pengerja di gereja yang hanya mendapatkan kemurahan dari gereja.
Sihite bersama anaknya Yosua juga menerangkan, adapun tunggakan tersebut meliputi uang osis, uang SPP (bayaran) 2 bulan, uang perpisahan dan uang buku BTS ( BUKU TAHUNAN SISWA ) sebesar 2.345.000,- jadi ijazah anaknya di tahan oleh pihak sekolah, keluh Sihite sambil mengembuskan nafasnya.
Sekarang situasi semua lagi pada susah apalagi pas covid19 ini sepi pak boro-boro buat tebus ijazah buat anak, buat sehari-hari aja susah dan sulit, ucap Bapak Sihite kepada rakyatbicara.co.id, Senin (08/09/2020).
Sebelumnya Paman Yosua JP telah meminta kepada pihak sekolah pada kamis 03 September 2020 sekitar pukul 12.00 siang, dan telah menemui salah satu pihak sekolah SMA Bina Dharma Ciracas Jakarta Timur. terkait adanya tunggakan dengan penahanan ijazah siswa yang bernama, Josua, di kelas XII IPA V, lulusan tahun 2018 lalu.
Pamannya JP juga menjelaskan pihak sekolah yang menemui namanya Ahmad Syarief (Wakasek), dalam perbincangan hari itu Kamis 03 September 2020 Pak Ahmad Syarief mengatakan “Bukan penahanan ijazah tapi pihak sekolah kehilangan kontak dengan pihak keluarga yosua. Ungkap Pak Ahmad Syarief bagaimanapun Yosua itu kan anak kami juga, pasti kita bantu.
Pembicaraan terakhir dengan pihak sekolah, meminta agar besok Jumat 04 September 2020 Yosua atau orang tua bisa datang kesekolah untuk mengambil ijazah, tetapi faktanya ketika keesokan harinya Yosua datang ke sekolah malah dipersulit alias jauh panggang dari api.
Berlanjut dimana permasalahan ini akhirnya sampai ke pihak Dinas Pendidikan Bapak Ali M Kasie SMA Pendidikan DKI. Malah katanya dari pihak sekolah ada dugaan mengintimidasi “JANGAN SEKALI-SEKALI LAPOR LAGI KE DINAS” Yang mengintimidasi Yosua supaya diam dan jangan lapor-lapor ke dinas lagi namanya Agus hilman Wakil kesiswaan SMA Bina Dharma, ucap Yosua.
Dari sekolah tidak ada solusi, ijazah tetap ditahan!!! Bahkan Dunia pendidikan sudah berubah bukan lagi tempat pendidikan tapi diisi oleh oknum yang jago menakut-nakuti masyarakat, mengintimidasi.
Menurut paman yosua JP sudah berkomunikasi dengan Bapak Ali M Kasie SMA Pendidikan DKI. Saran dari saya panggil pihak sekolah dan hadirkan kami di kantor Dinas bersama orang tua juga anak yang ijazahnya ditahan supaya clear.
Hingga berita ini di turunkan pihak kepala sekolah masih belum dapat di temui (hdr/Jp/red).