,

Insiden Kades Mengamuk di RSUD Leuwiliang Akibat Ketidaksiagaan Mobil Ambulance Jenazah

oleh -1093 Dilihat
oleh
Kades Mengamuk Depan UGD RSUD Leuwiliang, ini Penjelasan Dirut
Kades Mengamuk Depan UGD RSUD Leuwiliang, ini Penjelasan Dirut
banner 468x60

Bogor, rakyatbicara.co.id – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) drg. Hesti lswandari, M.Kes. menjelaskan insiden di mana seorang kepala desa (Kades) mengamuk di depan instalasi Unit Gawat Darurat (UGD) karena ketiadaan mobil ambulance jenazah yang siaga.

Hesti menjelaskan kronologi kejadian melalui pesan singkat WhatsApp. “Kita punya kertamerta 2. Pada saat itu, keduanya sedang digunakan untuk mengantar jenazah ke 2 tempat,” ujarnya.

banner 336x280

Hesti juga menjelaskan bahwa mobil ambulans rujukan pada saat itu memang ada, tetapi tidak dapat digunakan untuk mengantar jenazah.

“Ambulance rujukan pada saat itu ada, tetapi ambulance tidak bisa digunakan untuk mengantar jenazah. Standar operasional prosedurnya jelas hanya untuk mengantarkan pasien yang akan dirujuk,” tambahnya.

Menurutnya, pihak keluarga sudah dijelaskan untuk menunggu, namun kebetulan ada ambulans desa di rumah sakit.

“Keluarga sudah dijelaskan bahwa mereka harus menunggu, namun mereka tidak setuju dan kebetulan ada ambulans desa,” katanya.

Hesti mengklaim bahwa penanganan pasien di rumah sakit dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku.

“Penanganan di RS sudah dilakukan sesuai dengan SOP yang ada,” tutupnya.

Di sisi lain, pihak keluarga korban belum dapat ditemui untuk memberikan keterangan terkait kejadian yang sempat menjadi viral di media sosial dan grup WhatsApp.

Rumah sakit juga telah memberikan keterangan tertulis kepada bupati Bogor terkait viralnya RSUD Leuwiliang dengan nomor surat: 445/1437/RSUDL/111/2022 yang ditujukan kepada Bupati Bogor.

Pihak rumah sakit telah memberikan keterangan tertulis kepada Bupati Bogor untuk menjelaskan situasi yang viral terkait RSUD Leuwiliang. Nomor surat yang tercantum adalah 445/1437/RSUDL/111/2022. Namun, hingga saat ini belum ada konfirmasi mengenai tanggapan atau tindakan yang diambil oleh Bupati Bogor terkait masalah tersebut.

Insiden ini menimbulkan perhatian dan perbincangan di media sosial serta grup WhatsApp. Banyak netizen yang mengomentari kejadian ini, menyampaikan pendapat dan kekhawatiran mereka terhadap pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana transportasi jenazah di daerah tersebut.

Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, RSUD Leuwiliang juga telah menghadapi kritik terkait pelayanan dan fasilitas yang kurang memadai. Masalah ini menyoroti pentingnya meningkatkan infrastruktur kesehatan dan memperbaiki sistem transportasi jenazah agar masyarakat dapat memperoleh akses yang memadai dalam situasi darurat seperti ini.

Pihak rumah sakit dan pemerintah daerah diharapkan untuk segera merespons dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna memastikan ketersediaan sarana transportasi jenazah yang memadai serta meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Kejadian ini juga menjadi pembelajaran bagi pihak terkait untuk melakukan evaluasi dan perbaikan dalam sistem penanganan pasien dan jaminan ketersediaan fasilitas di rumah sakit.

Insiden Kades Mengamuk di RSUD Leuwiliang Akibat Ketidaksiagaan Mobil Ambulance Jenazah

banner 336x280