Diduga Pembangunan Turap Asal Jadi, Akses Jalan Warga Kampung Loji Putus Akibat Hujan Deras
Ciawi, rakyatbicara.co.id – Pembangunan Turap di Kampung Loji amblas hingga masyarakat menjadi waspada saat melintasi jalan yang baru saja di bangun Turap oleh Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.
Kejadian ambruknya Turap ini sudah hampir sebulan, namun belum ada tindak lanjuti dari pihak Desa terkait selaku pelaksana kegiatan buatan Turap.
Pantauan rakyatbicara.co.id di lapangan, ambruknya Turap hampir 80% akses jalan putus. Masyarakat kini lebih Berhati-hati saat melintasi jalan akibat ambruk Turap.
Salah satu pekerja yang juga sebagai warga sekitar Kampung Loji menceritakan kronologi kejadian, menurutnya ambruknya Turap ini karena pemasangan turap ini tidak maksimal (asal jadi). “ini ambruk Jumat malam, saat itu hujan. Waktu pembuatan ini dulunya saya juga ikut kerja, kalo gak salah saya di bayar 80 ribu sehari.”ujarnya, Jumat (10/03/2023).
“Pemasangan ini kayaknya hanya asal nempel aja, besinya juga kurang, di bawah kan ada saluran air, mungkin penyebabnya itu, tanahnya tidak kuat nahan beban coran beton,”jelasnya.

Di tempat berbeda, Entis sebagai ketua PPK Desa Cileungsi menyampaikan ambruknya Turap di akibatkan hujan. “Iya kang, turap itu baru di bangun, belum selesai. Sebelum kejadian banyak genangan air di atas, mungkin penyebabnya karena tidak kuat menahan debit air.”ujarnya.
Ia (Entis) juga membantah terkait dengan upah untuk buruh harian di lapangan (pekerja) di bayar 100 sesuai kesepakatan dengan warga sekitar. “Kalau untuk pekerja di bayar 100 ribu kang itu sesuai kesepakatan dengan warga sekitar, dilibatkan RT juga,” ucapnya.
Tempat Terpisah, Konsultan Konstruksi Bangunan Yusup berikan komentar terkait pembangunan Turap yang ambruk. Ia merangkan sebelum membangun konstruksi bangunan Apapun harus matang perencanaan sebelum mengeksekusinya.
“Menurut pengalaman saya, sebelum membangun konstruksi apapun itu harus di rencakana secara matang, selain merancang konstruksi, kita harus memprediksi Force Majeure agar tidak rugi saat membangun konstruksi bangunan,” paparnya.
Saat di perlihatkan secara gambar dan video konstruksi Turap yang ambruk, Yusup berkomentar terkait tingkat kemiringannya kurang.
“kalo menurut saya, setelah melihat video dan gambar yang ada di lapangan, kemiringan bangunan Turap itu terlihat kurang miring, terlihat jelas juga batu yang di pakai, serta besih yang digunakan, saya menduga speknya tidak sesuai,” paparnya.
Dengan kejadi tersebut, Ketua Umum Lembaga Investigasi Tindak Pidana Korupsi (LI-Tipkor), Jonathan Pasaribu menanggapi soal ambruknya Turap di Desa Cileungsi. Jonathan menyayangkan Pihak Desa sebagai eksekutor lapangan tidak matang dalam pengajuan kegiatan turap tersebut.
Apa lagi pembangunan Turap ini menggunakan anggaran APBD melalui program Bupati Bogor SAMISADE yang sudah berupaya menyisihkan anggaran Agar tidak ada lagi alasan Desa tertinggal.
“Saya menyayangkan Program Samisade dari Bupati Bogor ini terkesan ajang mencari keuntungan, perencanaannya tidak matang, terkesan meraup keuntungan semata. Kasihan Bupati Bogor kalau bisa tau hal kecil ini,” ujarnya.
Jonathan menegaskan Pihak Desa jika terindikasi Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN), Kami LI-Tipkor akan meminta kejaksaan agar segera mengambil tindakan untuk kontraktor nakal yang menggunakan anggaran Samisade.
“Saya sudah menurunkan tim investigasi untuk mengecek lokasi Turap ini, mudahan-mudahan ini memang alam, kalau terindikasi KKN Kami akan segera Surati Kejaksaan dan Inspektorat untuk turun ke Lapangan,” tegasnya.
Perlu di ketahui, pembangunan Turap ini menggunakan Program Samisade dari Bupati Bogor dengan menghabiskan anggaran Rp. 495.528.000 dengan pelaksanaanya swakelola.(ck)