Jakarta, rakyatbicara.co.id – Presiden Joko Widodo memberikan alasan di balik penunjukan Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo). Menurut Presiden, salah satu alasan utama adalah penyelesaian proyek pengadaan tower BTS 4G yang memiliki batas waktu yang sangat pendek, terutama karena masa pemerintahan Jokowi akan berakhir pada tahun 2024. Selain itu, proyek tersebut juga terkena masalah hukum terkait dugaan tindak pidana korupsi yang sedang ditangani oleh Kejaksaan Agung.
Presiden mengungkapkan bahwa meskipun penyelesaian masalah hukum tersebut harus mengikuti proses yang sesuai, pemerintah tetap menghormatinya. Namun, Presiden menekankan pentingnya melanjutkan proyek BTS agar tidak terbengkalai, terutama karena proyek tersebut berkaitan dengan pelayanan di daerah-daerah terluar, tertinggal, dan terpencil (3T).
“Penyelesaian BTS tetap harus berjalan karena nanti menyangkut pada pelayanan ke daerah 3T (terluar, tertinggal, dan terpencil) jangan sampai kita sudah, sudah peristiwa hukum, BTS-nya terbengkalai ini saya gak mau, tugas beratnya di situ,” papar presiden.
Selain itu, Presiden juga menyoroti kecepatan perubahan dunia yang sangat ditentukan oleh teknologi informasi dan komunikasi. Oleh karena itu, ia menyatakan bahwa keberadaan Wakil Menteri juga sangat diperlukan. Presiden berharap keberadaan Wakil Menteri dapat memperkuat upaya dalam menghadapi isu-isu seperti kedaulatan data, kecerdasan buatan (AI), frekuensi, dan satelit.
“Kita perkuat dengan wamen agar berkaitan dengan kedaulatan data yang berkaitan dengan aritificial intelegent/ kecerdasan buatan (AI) frekuensi, berkaitan dengan satelit semua bisa segera dirampungkan dan dituntaskan,” paparnya.
Pemerintah juga telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk mempercepat penyelesaian beberapa isu terkait bidang komunikasi dan informatika. Presiden menilai bahwa pengalaman Nezar Patria sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika yang pernah menjadi pimpinan redaksi di Jakarta Post, serta menjabat di Dewan Pers dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), akan sangat membantu Menteri Budi Arie dalam tugasnya.
Presiden Joko Widodo melantik Budi Ari Setiadi, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika menggantikan Johnny G. Plate. Pelantikan tersebut berlangsung di Istana Negara, Jakarta, pada hari Senin (17/7).
Selain pelantikan Menteri Komunikasi dan Informatika, Presiden juga melantik sejumlah Wakil Menteri, termasuk Nezar Patria sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Paiman Rahardjo sebagai Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Rosan Perkasa Roeslani sebagai Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara, Syaiful Rahmat sebagai Wakil Menteri Agama, serta Djan Farid yang kabarnya menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Dengan susunan Menteri dan Wakil Menteri yang baru dilantik, diharapkan dapat tercapai sinergi yang baik dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka, serta mempercepat kemajuan sektor komunikasi dan informatika di Indonesia.